dalam indahnya akhir sebuah penantian, aku mulai menulis
ada yg perlu dirahasiakan, dan biarkan terbuka
kali ini perlu dirayakan, perlu dibanggakan.
tak ku sangka, sedikit harapan telah terkabul
menikmati datangnya awal yg baru, aku menanti nanti lagi
kebahagiaan tergambar jelas, inilah akhir itu.
aku baru saja melalui zona aman walau hanya sebentar
apakah aku sudah sampai pada langit tingkat 5?
"bukan menaburkan, tetapi tertaburi"
hiasan hati dan pikiranpikiran, terbelahlah langit
ya... benar! awan ada ditanganku, bintang ada dalam ususku, matahari berenang dalam humourku.
"aku adalah semesta"
aku tak takut, biarkan dia di depanku,
biarkan dia tertawa
"aku tidak takut!"
bukankah Dia memberikan ini semua...
"kebetulan itu delusi"
bukankah sebenarnya Dia memberikanmu segalanya,
segalanya?
aku bersandar, aku setuju, itu aku yg dulu.
pada ruang lain
sampai sini, masih adakah dia?
bukan bukan, dia adalah bunga di atas panggung.
sedang aku adalah kanguru,
yang takut bunga, tetapi aku di atas panggung,
tetapi aku tak berkantung.
untuk apa aku menyimpannya?
oh tidak, hei...! mari saya luruskan
aku bukanlah kanguru yang senang di atas panggung.
aku juga phobia bunga.
aku hanya mengikuti sutradara, dan aku bisa menciumnya
aku tergoda,
hei! beranikah kau soal itu?
aku adalah kanguru tak berkantung.
"apakah kau lupa sobat!?"
kau sanggup membelai dengan tanganmu,
dan karena pikiran pikiranmu.
sedang aku adalah kanguru tak berkantung.
pada pikiranmu dalam ku
akan kulipat kata katamu
"dengan keberanianku"
"dengan keindahanku"
"dengan keindahanmu"
aku bisa menendangmu! bahkan dengan dua kaki
aku bisa menghinamu! dengan tulisan tulisanku
aku bisa membunuhmu!
"aku bisa!"
tapi apakah engkau lupa?
kau adalah bunga, kau bunga yg bertebaran di panggung itu,
engkau merah, kau abadi di sana.
apakah kau melupakanku?
kanguru di tengah megahnya panggung...
bukan ...bukan... engkaulah yg membuatnya indah.
karena aku tak berkantung.
~og
Label: My deep life