Mom, I’m home
Malam
minggu, 7 desember 2013. Sampai di rumah, tanpa omongan dan basa basi, aku
wudhu dan sholat isya. Aku butuh ketenangan. Hari yang menyenangkan, entah
dengan semua pikiranku selama di jalan, setiap orang dikarunia keistimewaannya
masing-masing, aku? asik juga bisa mikir bercabang begini tapi kadang-kadang
bikin susah. Aku pengen meluangkan waktu diluar saja, rumah sepertinya bukan
tempat yang terlalu baik demi perkembangan pikiran yang lebih baik. Atau mungkin
karena terlalu sering mengurung diri, tidak tau dunia luar, orang luar, teman,
teman dekat, orang tua teman, … hemm,
dunia luas. Aku terjebak dalam pikiran siklis, menghabiskan tenaga, sia-sia! Hufft…
sudahlah.
Diluar mungkin
bisa senyum, tapi di dalam siapa tahu. Cerita yang unik, bisa dibilang begitu,
jika aku mengingat-ingat dulu. Saat gagal masuk kedokteran ugm, ditolak di uny,
menolak masuk swasta, masuk bimbingan belajar (secara batin ak bukan tipe yang
suka belajar bareng dan agak egois), menghabiskan 1 tahun kurang bersama
teman-teman senasib, mengenal beberapa cewek, mendapat semangat sebelum tes
snmptn yang sempat drop di tpa, menanti pengumuman bersama orang tua, oke gue
berhasil!, ribut di facebook, teman-teman senasib juga ikut meramekan, cemburu,
buka bareng teman-teman senasib, rencana yang gagal, kejadian diluar dugaan,
malam yang sunyi, tidur larut jam 1, membuat kenang-kenangan, masuk dalam
kawasan perkuliahan ugm, sibuk dengan atribut ospek, menjadi kelompok terbaik,
kalo gk dari blog dari mana lagi… , life must go on, berawal dari blog, sampai
materi integral, skype, menang lomba, skype, ketemu di kantin, pinjam buku,
berkunjung, sometimes we don’t know what to do, kisah dimulai, jika ambil
buah mangga mintalah izin yang punya
pohon, mangga yang matang dan ingin dipetik, melompati pagar pembatas mangga,
hehe setahun sudah…
Aku bersyukur
banget, hidup sebenarnya luas, sangat luas, luas banget. Kadang kita terjepit,
tapi sebenarnya ada jalan yang luas di sebrang sana, namun apa boleh buat,
kekuatan ****a mengalahkan segalanya. Entah esok, entah selanjutnya pada tahap
yang tidak bisa kita bayangkan sekarang. Aku tersenyum sejenak, terkadang Tuhan
lebih tau dari kita. Eh, emang Dia selalu lebih tahu ding, haha
Entah kenapa,
semangat membentuk diri, menjadi terbaik setidaknya menurut pandangan kita,
minimal. Masalah baru akan datang, begitu pula kebahagian, hhe semua tergantung
dengan apa yang kita siapkan. Aku butuh pendekatan pandangan-pandangan tentang
hidup yang baik, sebagai bentuk usaha. Entah mana pengaruh yang baik, namun
buku, saudara, keluarga, kehidupan kita adalah guru yang baik.
Masalah membuatku
seperti hidup kembali.
Semua ada
tahapannya, begitu yang ditegaskan Bpk Quraishihab.
Jika patut diperjuangkan,
mengapa tidak?
Thanks
today, better soon.
Label: My deep life
0 Komentar:
Posting Komentar
"Good man doing good things."
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda