Hi :)
Salam blogger.
Akhirnya nulis lagi. Mikir
blog post yang rada
smart content tapi rasanya blog ini sudah terlanjur tercoret curhatan jadi lanjutkan saja. Tema blog juga
"Making a good environment to learn", yah
maybe this is beneficial to my learning goal. Good luck my self! Berpikir ke belakang perlu sesekali tapi, jangan terus-terusan -
You said.
Perempuan.
Karakter merupakan isu yang susah diubah. Dari pertengkaran antara adam dan hawa, yang nantinya juga baikan lagi. Ya Tuhan, antara maksiat dan
let's the water flows. Beginilah, seolah jalan tersendat-sendat. Mengelola perasaan yang belakangan menjadi susah banget. Hati ini yang kian rapuh dan
high-turn-over. Pergaulan yang kian sempit dengan pandangan yang sempit. Seperti sekedar
internet and myself. Ya, aku lagi galau perasaan.
Impactnya adalah pikiran. Tersitanya waktu dan pikirin ini menyiksa banget.
Input yang berantakan,
processor yang tidak
performing well, dan akhirnya
output seperti ini. Hancur... ? Jadi pengen cerita gimana sih awalnya antara
me, and
her.
Let's start!
Dulu.
Awalnya susah dengan cewek. Temen aja nanya,
are you normal? they said. Kenal sekedar kenal. Gak jauh dari teman dan ya... rada
awkward juga kalo deket sama cewek. Jauh dari mengenal indahnya dunia haha
i'm serious. Rajin belajar dan aktif kegiatan sekolah. Itu zamannya SMP. Dilanjut juga SMA dan waktu pendek sekitarnya. Begitulah didikan ortu. Yang dulunya jualan buku dan PNS, sering ngebantu kerja bisnis maupun rumah tangga. Jarang bergaul dengan sebaya. Dikenal kuper banget. Lebih suka di komputer, games, main kucing, main sendiri, banter-banternya pergi sama ortu, orang yg lebih dewasa, adik dan benda mati. Masa itu belum ada internet di rumah. Paling banter sepedaan ke warnet,
taking a selfie, and copying anything from local storage, downloading music for hours, and having fun after home.
It costed 10K rupiah for an hour. I was happy haha
Diakhir SMA pun masih fokus pada diri sendiri dan mencari jati diri. Masih rajin gitaran, ngelatih skill, fotografi via HP, design photoshop, multimedia dst. Pelarian paling banter bukan ke mall tapi gaming. Pada masa UAN SMA, ada pendirian yang keras bahwa
without extra learn from bimbel, I can pass the exam and will success entering UGM. I was failed the second premise. I was failed entering UGM from 2 ways, 1st from invitation and 2nd from SNMPTN. Mencoba mendaftar UNY juga
fail. Alhamdulillah masuk GO (Ganesha Operation) jalur daftar bayar biasa hahaha. Di GO masuk kelas alumni (ex-SMA yang fail masuk PTN). Awal-awal skor tryout sekitar 35. Itu sekelas passing grade TI UNY kalo gak salah. Beranjak naik sampe pernah 50an dan stabil di angka itu. Saat itu paling tinggi Kedokteran sekitar 60an, kemudian Ilmu Komputer 50an. Rank 1 tryout kelas alumni selalu dari pihak cewek. Nama di urutan tertinggi itu kisaran: Narulita Shiva, Viviane Annisa, Peter Agung dan Ahmad Jamzi.
Yes, I do still remember their full name haha. Mungkin salah tapi nama itulah yang aku ingat. Pengalaman di kelas alumni ini lucu karena banyak kenalan yang
totally new and different. Gak ada niat cinta lokasi. Karena dengan cowok pun rada kurang bergaul. Tapi aku orang yang tipenya pengamat. Sepatu sendal gunung dan jaket coklat polo tebal, penampilan standar ala
myself yang sering telat masuk kelas. Awal-awal pelajaran ngerasa bodoh banget, terutama TPA, deret angka. Karena gak
familiar dan sekedar tau aja, kurang cepat ngerjain soal. Posisi duduk cowok di sebelah kanan, cewek sebelah kiri. Sudah tradisi ada yang tidur dan cewek biasanya fokus, paling banter ngobrol ketawa sendiri sama tetangganya.
Me? I emerge from exile. haha
I just a normal guy.
Not famous, just... normal. Oh iya TPA, ada yang mengena, ketika sudah belajar dan senang dengan angka, Pak pengajar cowok yang rada pinter menurut saya, ngasihin sejenis kuis atau 'mencongak'
(quick ask quick answer). Dan hampir dari semua yang beliau tanyakan aku dulu yang menjawab, dan benar. He said "Wow sepertinya ada yang mulai mengenal polanya ya". Semacam pujian dan begitulah cara kerja
positif value. Pujian efeknya positif dan
I do remember that moment. Tapi bukan tipe orang yang suka dengan posisi atas,
i just want to be normal, no more. Di sisi lain, ada cewek yang ngedeketin, dan seperti biasa aku bantu jika ada yang butuh, aku jawab jika ada yang tanya. Dua orang ini baik secara latar belakang dan niatan.
Good luck you all. Semoga penghidupan kalian lebih baik. Karena emang sering kualat, nyatanya sekarang... hahaha. Sudahlah.
Oke jadi gitu. Dan ada cerita unik, selamat melanjutkan. Al kisah aku dengan 2 orang tadi tidak ke jenjang yang serius, karena memang aku gak sedang nyari calon pendamping hidup,
i just need to pass the SNMPTN. Cewek ke-3 yang gak sengaja aja dekat karena kepentingan tryout. Dia suka nyebarin
invitation tryout gitu dan masalah bayar + waktunya. Di suatu kesempatan, aku dapatin alamat blognya. Kepo... dan kebetulan sama minat (suka nulis blog). Dari tulisannya aku cukup kagum, dan sekedar
admiring dengan pencapaian dia secara personal, ya karena dia termasuk urutan 3 teratas hasil tryout. Pernah berpas-pasan ketika keluar toilet, dia bilang "eh" sambil nunduk terus berpaling jalan. Romantis ya haha. Selain itu kami sekedar siswa kelas alumni. Tidak ada pendekatan serius. Suatu hari yang penuh sejarah (hahahaha), kelas kami mengadakan Buber, ya saat itu ramadhan. Ini ada
footprintnya https://ogiyak.blogspot.co.id/2012/07/buber-alumnus-go-2012.html. Sebelumnya dia minta tolong diboncengi karena dia gak bisa ngendarain motor. Aku sanggupi dengan nada menolak, "Ya kalau gak ada yang lain, cewek, yang bisa anterin aku juga gapapa". Karena masih canggung kalo berdua boncengan apalagi sama cewek. Dan aku juga minta tlg dipinjemi CD Sherlock Homes. Kami berdua suka nonton film. Gak lama kemudian dia balas, "Sudah ada temen yang anterin kok".
Oke it's good or bad? I don't know but something just wrong in my hearth haha. Hari H saya ikutan rombongan dari GO karena gak tau lokasi. Di tengah jalan, kami berhenti di depan sebuah perumahan cukup mewah dan aku gak tau kenapa katanya jemput temen. Eh taunya, keluarlah dia dan pemboncenganya, cowok.
Yups, something wrong in my hearth, again. Tapi ya memang aku bukan kakaknya atau temen dekat kami cuman sering kontak dan... entahlah hhe. Malam itu, berjalan seperti biasa. Buka bersama dan bahagia bersama haha seolah semuanya normal dan aku ngerti bagaimana harusnya ini dilalui. Ternyata si pembonceng sudah
planning untuk nembak dia (Iya... taukan nembak? Pake hati). Kebetulan aku bawa kamera jadi ya semua ada dokumentasinya. Pandainya hati ini berakting sebagai juru kamera dan periang suasana. Coba deh liat di link atas, perhatiin
quoth terakhir. Itu mungkin agak dalam maknanya hahaha. Yup alhasil dengan jerih payahnya si dia akhirnya nerima si pembonceng. Mereka pun boncengan lagi sampe pulang (yaiyalah gik!). Oke nyanyi sendiri di jalan. Kasian sih gik! haha. Cerita pasca kejadian ini gak panjang. Kami jarang berhubungan lagi paling banter ya komentar FB yang dikarenakan teman GO dan blog yang terus kami kelola. Masa ini sekitar 2012-2013. Anda bisa baca postingan saya pada masa itu di blog ini.
Kami diterima di UGM, saya di FMIPA Ilmu Komputer, dan dia di Farmasi. Si pembonceng kebetulan di UI. Aku ngejalanin masa kuliah ini dengan semangat. Indeks Prestasi pada masa itu bagus banget. Hampir 4. Ini bukti dari aku berhasil
move on hahahahaha. Beginikah rasanya jika cewek yang kita sukai diambil orang. Maka, oleh karena itupun aku paham bagaimana perasaan cewek lain yang tidak aku tanggapi sesuai harapan mereka. Tapi ya beginilah saya, namun maaf jikalau salah jalan.
Di suatu ketika si dia kontak via FB, tanya soal Sinus Kosinus matematika. Kebetulan kurang paham tapi sudah aku jawab. Entah benar apa Nggk, tapi si dia juga dapat jawaban yang mungkin lebih tepat dari ITB. Ceritanya dia dideketin cukup banyak cowok. Haha. Dan pada suatu ketika tiba-tiba saja kami
intense kontak via Skype ya... ini kebetulan aja karena ketika itu aku random bagiin kontak Skype di FB. Pada saat itu aku tau kalo dia ada cowoknya jadi batasan telah diimplementasikan wkwk,
i'm just ordinary guy. Alhasil kami semakin dekat dan memutuskan untuk ketemu di kantin MIPA Utara dengan alasan, pinjam buku. Hmm MODUS gik! Kami bertemu, entah dengan masalalunya, kami hanya pinjam buku, sorry, aku yang pinjam buku. Kami makan, ngobrol, terus apa ya lupa. Pulang kayaknya. Dan semenjak itu kami mulai dekat dalam artian teman berbicara. Ah, jika diinget-inget lagi masa itu sangat indah. Ketika kita jatuh cinta
right! Tanpa ada niat yang kami kehendaki, aku gak nembak, dia gak nerima juga, ya kami jalani aja seperti air mengalir, sampai sekarang. Ceritanya dia sudah putus sejak awal kami Skype-an.
Banyak hal kami lalui bersama. Begitu pula dengan kesedihan. Gambaran hubungan kami seperti kurva sinusoidal dan longitudinal. Ini normal sepertinya. Kami sadar ada perbedaan yang besar di antara kami, ego yang sangat tinggi, namun beberapa kasus kami lalui dan kami tetap saling suka. Bisa dibilang ternyata kami ini bagai Utara dan Selatan. Dan Ego kami mengakibatkan kutub ini semakin kuat. Ya begitulah kami yang sedang belajar di antara masalah diluar itu. Kami pernah KKN di Purbalingga bersama, ke Solo bersama, buka puasa bersama, makan bareng anak yatim bersama, nonton film thailand, random ke daerah-daerah jogja bersama dll. Pandangan politik yang sangat berbeda. Argh banyak hal. Dan yang baru-baru ini terjadi, aku merasa selalu menurut namun tidak merasakan hal yang sama untuk dituruti. Tidak segamblang ini tapi aku semakin possessive dan sensitive. Ada masanya.
Sekarang.
Aku sadari, dibesarkan dari latar belakang yang berbeda mengakibatkan beberapa nilai dan karakter yang berbeda, dan efeknya ke hubungan kita. Ego. Antara yang benar dan yang salah kadang nggk penting lagi. Kadang bikin pusing dan kita mengambil keputusan yang tidak tepat. Masih banyak yang masih kita tidak ketahui, antara kamu dengan keluargamu, aku dengan keluargaku. Kita masih baik dan butuh belajar. Dan... kondisi sekarang yang tidak sempurna terutama aku.
Tuntutan hidup banyak dan sepertinya menjatuhkan. Dalam posisi ini, dia yang baik kondisinya yang mungkin ada aku juga di sana dalam pencapainnya selalu berusaha berkontribusi positif. Namun aku lemah dalam tanggapan negatif, kalimat negatif. Seolah aku tidak pernah positif. Semua yang aku lakukan sepertinya sia-sia. Terkadang hal ini terjadi. Aku merasa menderita menahun. Sakit hati dan pikiran. Melihat pada apa yang aku lakukan terhadap Tuhan, mungkin aku kualat. Tuhan merasa panggilannya tidak digubris, solat yang terlewat maupun telat, begitukah rasanya... ketika suaraku pun tidak didengar dia yang aku cintai. Begitu cintanya Tuhan pada kita namun apa yang kita lakukan, mengecewakan Dia. Jadi mulai sadar, bahwa apa yang terjadi pada hubungan kita saat ini bukanlah karena kesalahan hubungan, melainkan diri sendiri yang gak mampu menjaga diri dari nilai kebaikan Tuhan. Kita lemah iman. Jadi mudah terbawa ke-negatifan. Mungkin kita kurang merendah dan mendengarkan. Ego. Semoga hari ini baik, vertikal dan horizontal.
Terakhir.
Beginilah cerita hari ini. Dia dalam cerita ini adalah Viviane Annisa. Iya si cantik tapi galak haha.
Good Luck Ur life.Label: My deep life