Langsung ke konten utama

Sebuah catatan harta kirun 2

Sepertinya akan ada beberapa catatan yang dulu pernah dibuat, terposting di sini. Bernostalgia pada kebahagiaan dan kesedihan dulu dan membangkitkan semangat masa kini yang tengah diuji _^. Ini menunjukkan pula bahwa pentingnya menulis, menyimpan pemikiran-pemikiran kita agar tidak sia-sia dan menjadi hiburan/motivasi/pengoreksian diri yang tentunya baik untuk masa yang akan datang. Semangat! Haha,


my unk note:

Ada prinsip, yang membuat seorang telah terlanjur kecewa.

Begini prinsip itu, “saya lebih memilih teman ketimbang sahabat”

Mengapa? Mengapa teman lebih penting dari pada sahabat. Padahal sudah sepantasnya sahabat mendapatkan posisi yang lebih dekat dan lebih baik daripada teman.

Begini, ajakan teman agar menjadikan pertemanan menjadi persahabatan telah terjadi dua kali yang mereka nyatakan langsung. Itu saya alami, dan itu pun mendapat jawaban yang sama.

“ah! Jadi teman saja lah…” dan… mereka bertanya, why?



Sahabat, hanyalah ikatan yang minoritas. Membedakan pelaku sosial dengan memberi jarak antara mereka. Seharusnya sahabat tidaklah perlu dinyatakan atau ditetapkan, cukup dengan hati. Persahabatan bukanlah akan menerima dengan sepenuh hati kekurangan dan kelebihan, namun sama saja dengan pertemanan. Namun perspektif saya, “pertemanan adalah persahabatan yang luas.” Setidaknya itu yang saya lakukan dan tidak akan membeda-bedakan mereka. Pertemanan adalah hal yang baik, menjalin komunikasi yang baik, mampu mendekatkan diri dan bersama, bersama bertukar pikiran dan menjadikan obrolan yang berguna dan selalu bermanfaat. Hal-hal yang tidak bermanfaat pastilah bermanfaat, karena kita bisa mempelajarinya dan menjadikannya manfaat.

Teman tidak memanfaatkan pertemanan. Sahabat hanya akan mempersempit pertemanan. Pertemanan tidaklah harus dijalani dengan kecanggungan. Maka dari itu, pertemanan akan membawa kita kepada pemikiran yang diharapkan mampu sesuai dengan pemikiran saat kita sendiri. Begini, bayangkan saja, pernahkah anda telah memikirkan sesuatu dengan baik dan sesuai dengan keinginan anda, namun ketika di depan khalayak banyak, anda mengutarakan pemikiran anda dengan tidak sesuai dengan yang telah dipikirkan sebelumnya. Nah, bandingkan juga ketika anda sedang mengobrol dengan teman anda. Dari situ, nampak adanya keuntungan pendekatan sosial (berteman), dimana kita sudah bisa berpikir sedikit lebih sama dengan saat kita berpikir sendiri.

Kembali dengan masalah pertemanan.

Hal yang saya cermati, ada sebagian orang, yang berlebihan dalam memperhatikan pertemanan atau persahabatan. Mereka terlalu berat memikirkan masalah-masalah yang timbul dalam pertemanan. Namun saya agak kurang suka dengan perilaku seperti ini. Tidak seharusnya permasalahan dalam pertemanan dibahas terlalu mendalam bahkan sedetail-detailnya. Masalah-masalah kecil pun dapat terpacu menjadi masalah yang besar. Massive! Inilah yang saya takutkan. Apabila ini terjadi, masalah malah akan muncul beruntun. Setidaknya itulah yang saya alami.


Sunday, April 17, 2011
Guru yang berprestasi! Itulah yang akan saya tuangkan disini. Penilaian seorang siswa yang terpaksa bersekolah dan menanggapi pengajar-pengajar. Berikut ini penilaian guru berdasarkan tingkat kesuksesan mengajar sesuai bidangnya (atas dasar penilaian seorang 18 tahun dan seorang siswa yang diajar).

Tidak diragukan, pak susyanto (sus) guru matematika yang selalu mendapat pemikiran pertama dalam bahasan ini. Mayoritas demikian. Pak sus termasuk guru yang mengasikkan dan digemari siswanya, termasuk saya. Cara mengajar yang berdasarkan ‘jalan kereta api’ (tidak keluar dari jalurnya), selalu mengajarkan dengan berurutan dan berdasarkan perhitungan yang matang (kapan materi itu akan selesai dan kapan siswa akan dites). Perawakannya pun pantas dengan apa yang diajarkannya. Sebagian siswa mungkin merasa apa yang diajarkan pak sus terlalu cepat (materinyalah ‘keretanya’), sehingga tdk cukup waktu untuk mencatat yang dibarengi ‘memahami’. Pak sus lumayan cepat berpikir (em…cepat bgt!). di setiap kesempatan, misalnya saat sedang mengawasi siswanya ujian/tes/ulangan, sering kali saya jumpai beliau mengerjakan soal-soal matematika, entah itu karena sulit atau untuk mengisi waktu saja. Tapi itu adalah hal yang sangat positif bagi saya (guru yang patut dicontoh). Dalam selingan mengajarnya, beliau sering memberikan beberapa sepidol keberuntungan dan majas-majas ironi yang sangat ‘menggelitik’ (entah mengapa, candanya itu memaksa saya tertawa. Bahkan siswa lain pun tertawa). Yang pasti, beliau selalu memberi jalan keluar dalam permasalahan matematika dan sampai tuntas.

Guru kedua adalah guru biologi. Mungkin agak kontroversi, namun ya begitulah, setiap orang memiliki pendapatnya masing-masing. Ia adalah pak harto, guru lumayan baru (entah guru bantu atau guru tetap). Saat baru masuk, mungkin terlihat agak aneh bagi siswa, maksudnya, sedikit dari mereka mau menerima cara pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembantu elektronik yang tergolong baru ini, proyektor. Namun, saya pikir inilah keunggulan beliau. Apalagi biologi, kita butuh gambar-gambar yang mendukung pembelajaran. Beliau termasuk sukses! Banyak materi-materi biologi dari kelas 1 – 3 yang beliau simpan dalam laptop acer kesayangannya. Beliau juga sangat menguasai materi yang diajarkan, kadang-kadang terlalu mendetail dan ruet, begitulah biologi. Ada beberapa hal yang saya tangkap dari cara beliau mengajar: 1. Dalam hal hafalan, beliau biasanya menyingkat kata-kata tsb dalam suatu singkatan, misalnya PST PAG (Pirimidin-sitosin-timin, purin-adenosin-guanin). 2. Beliau suka sekali mempraktekkan apa yang sedang beliau ajar, ketika kita belajar tentang pernapasan dan udara komplementer, beliau akan menghirup udara sedalam-dalamnya dan menghembuskannya…huahh.h….. “begitulah pernapasan dada!” ya, beliau memiliki banyak teori dan hafalan yang perlu disampaikan, beliau menguasai, beliau cerdas dalam menangani persoalan dan menganalisa.


bersambung...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sport task: SQUASH

“Squash adalah salah satu cabang olahraga yang tergolong baru di Indonesia. Itu sebabnya masih banyak orang yang kurang begitu mengetahui tentang Squash.” Sumber: andihasanudin weblog (wordpress) ; oleh Andihasanudin pada April 17, 2008. Sejarah Squash  Squash sebenarnya telah ada pada abad ke-19, di daerah Fleet Prison London. Seorang murid sekolah di daerah itu mengadopsi permainan tenis dengan melakukan gerakan memantul-mantulkankan bola ke dinding. Awalnya gerakan tersebut merupakan warming up atau pemanasan sebelum bermain tenis lapangan. Belakangan, gerakan tersebut dikembangkan di sebuah sekolah di Inggris yang bernama Horrow pada tahun 1820. Meski terlahir dan besar di Inggris, namun justru Amerika Serikatlah yang pertama kali mendirikan asosiasi squash pada tahun 1907 dengan nama United States Squash Racquets Association. Padahal, di negeri asalnya Inggris squash pada awalnya merupakan cabang dari tenis lapangan. Squash baru berdiri sendiri di Inggris pada tahun 1928 dengan

You should find the mouse!

Hari ini ada kucing yang biasanya datang. Tapi beda, dia berani masuk rumah dan orang dirumah udah gak galak lagi ngusir malahan dikasiin makan hha, Kucing yang udah tua ini sering datang lewat pintu belakang rumah pagi hari. Ibuku pernah cerita kalo anaknya juga pernah datang, bagus banget katanya. Tapi ane sendiri belum pernah liat kayak apa. Oh kucing haha fyi: cat=neko=kucing,

Cousin's Cats

[lucky Update 1] Elegant & Love it!